Minggu, 13 April 2008

Saturnus Bag.1


Cincin Pertama di Bulannya Saturnus
Minggu, 9 Maret 2008 | 15:47 WIB
JAKARTA, MINGGU - Kamera wahana antariksa Cassini memotret cincin yang mengelilingi Rhea, bulan terbesar Planet Saturnus. Temuan ini mengejutkan karena selama ini cincin hanya diketahui terlihat pada planet-planet besar, seperti Saturnus, Jupiter, Uranus, dan Neptunus dan baru kali ini pada sebuah bulan.

Rekaman tersebut dibuat sejak tahun 2005 saat wahana Cassini melayang di dekat objek berdiameter 1520 kilometer itu. Namun, hasil analisisnya baru dilaporkan dalam jurnal Science edisi 7 Maret 2008. Menurut hasil analisis tersebut, serpihan objek ruang angkasa yang membentuk cincin diperkirakan beridameter dari ukuran pasir hingga batu-batuan.

Tidak seperti cincin di planet-planet raksasa, cincin Rhea tidak tidak dapat dilihat secara langsung melalui teleskop. Para peneliti dapat mengetahui keberadaannya dari hasil pengukuran yang dilakukan Cassini. Distribusi elektron di bagian yang mengelilingi Rhea mengalami penurunan tajam. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat partukel-partikel yang menyerap elektron tersebut.

"Cincin tersebut mungkin terbentuk sejak Rhea terbentuk," tulis Gerant Jones, pakar fisika antariksa dari University College London. Meski demikian, belum diketahui pasti dari mana material cincin berasal. Salah satu teori, partikel-partikel tersebut mungkin berasal dari tabrakan asteroid atau komet yang berhamburan di sekitar Rhea.




Saturnus adalah sebuah planet yang terletak di tata suraya dimana planet ini terkenal sebagai planet bercincin. Jarak Saturnus sangat jauh dari matahari. Karena itulah, Saturnus tampak tidak terlalu cerah dari bumi. Saturnus berevolusi dalam waktu 29,46 tahun. Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus, dan Matahari akan berada dalam satu garis lurus. Selain berevolusi, Saturnus juga berotasi dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 10 jam 14 menit.

Saturnus memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya berupa gas dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat. Atmosfer Saturnus tersusun atas gas amonia dan mentana. Hal ini tentu tidak memungkinkan adanya kehidupan di Saturnus.

Cincin Saturnus sangat unik. Terdapat beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini. Bahan pembentuk cincin ini masih belum diketahui. Para ilmuwan berpendapat, cincin itu tidak mungkin terbuat dari lempengan padat karena akan hancur oleh gaya sentrifugal. Namun, tidak mungkin juga terbuat dari zat cair karena gaya sentrifugal akan mengakibatkan timbulnya gelombang. Jadi, sejauh ini, diperkirakan yang paling mungkin membentuk cincin-cincin itu adalah bongkahan-bongkahan es meteorit.

Hingga 2006, Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami. Tujuh diantaranya cukup masif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya gravitasinya sendiri. Mereka adalah mimas, Tethys, Dione,Rgea, Titan (Satelit terbesar dengan ukuran lebih besar dari planet Merkurius), dan Iapetus.

Tidak ada komentar: