Rabu, 23 April 2008

Badai di Mars

Badai Dahsyat di Mars yang pernah Mengganggu Rover

Badai debu yang amat dahsyat di Mars thn 2003 yang telah lalu tersebut pernah menimbulkan masalah dan mengganggu operasi rover kembar yang sedang melaksanakan misi di planet merah itu (mars).

Badai yang membesar itu telah menutup sebagian cahaya Matahari. Padahal rover Spirit dan Opportunity mengandalkan tenaga dari panel-panel suryanya. Tanpa cahaya Matahari, mereka tidak bisa mengisi baterai.
ket gb: Jejak berwarna terang yang ditinggalkan oleh Opportunity
ketika rover itu menjelajahi wilayah sekitar Kawah Victoria.
Foto diambil menggunakan kamera High Resolution Imagin
Science Experiment (HiRISE) yang dibawa oleh wahana

pengorbit Mars Reconnaissance Orbiter.

Karena badai itu, para pengendali di Bumi mengoperasikan rover pada mode pemakaian tenaga rendah. "Badai telah mempengaruhi kedua rover dan mengurangi tingkatan tenaga pada Opportunity," kata John Callas, project manager Laboratorium Propulsi Jet NASA dalam pernyataannya di situs badan antariksa itu.

Petunjuk daya di Opportunity anjlok dari 765 watt-jam menjadi 402 watt-jam saat kepekatan debu meningkat beberapa tahun silam tepatnya pada tanggal 18/12/2003. Akibatnya rover terpaksa menangguhkan operasinya pada untuk menghemat tenaga.

Badai juga telah menunda rencana pengiriman Opportunity untuk turun ke Kawah Victoria guna mempelajari kondisi geologi Mars di waktu lampau. Para peneliti tadinya berharap bisa mengirim rover ke kawah itu , namun cuaca tidak bersahabat telah membuatnya tertunda lagi.

Adapun aktivitas badai yang paling kuat berada di dekat posisi Opportunity. Meskipun demikian, data cuaca menunjukkan bahwa badai itu telah mencapai puncaknya, sehingga kondisi terburuk sebenarnya telah lewat.


Badai Debu Yang pernah mengancam Wahana-wahana Pendarat Mars

Rangkaian badai debu pernah dikuatirkan menjadi penghalang misi tiga wahana ruang angkasa yang sedang menuju Mars. Badai-badai tersebut, dikatakan para ilmuwan, telah mengaburkan pandangan di sebagian wilayah belahan utara planet merah.

Bila rangkaian itu menjadi badai besar yang melanda Mars, maka panel-panel surya yang digunakan untuk menghasilkan tenaga bagi instrumen wahana bakal terpengaruh. Artinya, wahana bakal kesulitan memperoleh tenaga karena sinar Matahari yang menjadi bahan bakarnya tertutup badai.

Wahana Beagle 2 milik Badan Antariksa Eropa (ESA) akan mendarat di Mars, disusul dua rover penjelajah NASA, Spirit dan Opportunity, yang direncanakan menyentuh tanah planet merah pada tanggal 3 dan 24 Januari 2004 silam.

Badai debu bukanlah hal yang tidak lazim terjadi di Mars karna beberapa tahun lalu, salah satu badai debu paling besar dalam beberapa dekade, telah melanda planet ini selama beberapa minggu, sehingga mustahil bagi kita untuk melihat permukaannya.

Para pengamat memberi catatan bahwa badai yang pernah terjadi mulai menerpa Mars pada minggu pertama bulan Desember 2003 silam. Sejak itu, badai bertambah besar, setelah badai-badai kecil lain bergabung.

Walau demikian, Bruce Jakosky, ilmuwan dari Universitas Colorado yang memba

ntu menentukan tempat pendaratan wahana, mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan badai di Mars merupakan masalah besar bagi misi. "Kita belum tahu apa yang akan terjadi," katanya.

Namun bila badai itu terus berkembang menyelimuti seluruh permukaan planet, maka tiga wahana yang akan mendarat di sana akan menemui kesulitan operasional. Badai akan menerbangkan debu dan menutupi cahaya matahari, serta panel surya pada wahana. Bila itu terjadi, tenaga yang bisa dibangkitkan hanya sedikit, dan misi tidak akan berjalan.

Selain itu, badai juga akan menyulitkan pendaratan. Debu-debu yang beterbangan karena badai akan mengganggu wahana yang memasuki atmosfer Mars dalam perjalanan ke permukaannya.












Tidak ada komentar: